logo

The Admiral (2014)

Selamat Menonton

Fitur Favorite

27.4K views
823 loves

INFO

SINOPSIS

Jika Yunani punya cerita kepahlawanan hebat macam Battle of Thermopylae dari para pejuang Sparta dengan keberanian yang legendaris itu, Korea juga punya versinya sendiri dalam Battle of Myeongnyang; perang laut yang akan selalu dikenang oleh setiap manusia dari negeri ginseng itu sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah panjang mereka ketika pasukan angkatan laut Korea pimpinan Admiral Yin Sun-sin dari era Joseon berhasil melululantahkan 330 kapal perang Jepang hanya dengan bermodalkan selusin kapal tersisa dari perang sebelumnya.

Ya, dengan mengusung elemen epik historis, sebelumnya mungkin tidak banyak yang pernah memprediksi bahwa The Admiral: Roaring Currents akan bisa berbicara sebesar ini. Sampai tulisan ini dibuat, film garapan sutradara War of The Arrow, Kim Han-min itu sudah berhasil mengaet atensi dari 1/3 penduduk Korea Selatan atau sekitar 16 juta penonton lebih, menghasilkan pendapatan super fantastis dan menjadikannya satu-satunya film yang berhasil menembus pendapatan lebih dari 100 juta Dollar Amerika yang otomatis turut memecahkan rekor 8 tahun milik The Host sebagai film Korea Selatan terlaris sepanjang masa.

Tentu saja Roaring Currents akan menjadi film yang personal buat masyarakat Korea. Perang hebat di lepas pantai Myeongnyang tercatat jelas di setiap lembar pelajaran sejarah di sekolah-sekolah Korea sebagai salah satu kisah paling heroik yang menginsipirasi dan membanggakan, jadi tidak heran jika antuisasme para penonton lokalnya begitu luar biasa untuk menyaksikan bagaimana usaha Kim Han-min mereka ulang kejadian lima abad silam itu dengan modal 18 juta Dollar.

Lain halnya buat penonton di luar Korea yang tidak tahu menahu soal sejarah lama itu, Roaring Currents bisa jadi hanyalah sekedar film perang mahal yang over hype dengan lebel besar sebagai “film terlaris Korea sepanjang masa”, namun untung saja kekhawatiran itu tidak terbukti karena memang ini adalah film besar yang sesuai dengan ekpektasimu akan sebuah tontonan perang laut paling mendebarkan yang pernah dibuat.

Empat abad yang lalu tepatnya pada tahun 1597, setelah sempat ditahan karena sikap yang ia tunjukkan dinilai melawan perintah dari raja, komandan militer yang sangat dihormati bernama Yi Sun-sin (Choi Min-sik) kembali ditugaskan untuk memimpin angkatan laut Dinasti Joseon. Penyebabnya adalah kondisi darurat dimana Jepang dibawah komando Kurushima Michifusa (Ryu Seung-ryong) dan Wakisaka Yasuharu (Cho Jin-woong) berniat melancarkan invasi kedua mereka dengan berupaya menduduki pantai milik Dinasti Joseon.

Masalah besar bagi Dinasti Joseon tersebut ternyata tidak hanya datang dari kubu musuh, karena setelah mengalami kekalahan telak di Pertempuran Chilchonryang armada angkatan laut milik mereka telah hancur berantakan. Hanya 12 kapal yang tersisa dari perang tersebut, jumlah yang kalah telak jika dibandingkan dengan 330 kapal milik pasukan Jepang, hal yang kemudian menciptakan sikap putus asa dipenuhi rasa takut, serta opsi untuk menyerah karena kesempatan yang sangat kecil untuk menang di medan pertempuran. Namun Yi Sun-sin tetap teguh pada sikapnya, menolak menyerah untuk kalah sebelum berperang.

Dari menit-menit awal pertama, aroma serius sudah diperlihatkan Kim Han-min ketika memperkenalkan sang Admiral legendaris Yin Sun-sin. Meskipun sedikit lambat dan terkesan membosankan namun bagian ini termasuk penting untuk membangun karkater Yin Sun-sin yang dimainkan dengan pancaran aura luar biasa oleh salah satu aktor watak paling hebat yang dimiliki Korea: Choi Min-sik yang baru-baru ini juga tampil dalam action sci-fi, Lucy. Meskipun harus diakui ini bukan peran terbaik seorang Choi Min-sik tetapi memasang dirinya sebagai karakter Yin Sun-sin adalah sebuah keputusan tepat.

Ya, fokusnya semua ada pada tokoh besar Yin Sun-sin, bagaimana ia bersikap, bagaimana ia mengambil setiap keputusan yang mungkin bagi para bawahannya dirasakan sebagai sebuah pilihan putus asa yang gila ketika ia memilih untuk tetap menyerang angkatan laut kerajaan Jepang pimpinan Wakizaka (Cho Jin-woong) yang dibantu oleh pasukan bajak laut kejam milik Kurushima (Ryu Seung-ryong) meskipun ia tahu jelas bahwa jumlah pasukannya yang tersisa jelas tidak sebanding dengan lawannya.

Penantian panjang buat penontonnya yang mungkin sedikit jenuh di 30 menit pertamanya harus diakui dibayar lunas setelahnya. Di sisa film Kim Han-min menghadirkan sebuah pertempuran laut terbaik setelah Master and Commander: The Far Side of the World 2003 lalu, malah kalau mau jujur, Roaring Currents punya level keseruan setingkat lebih baik dari film Peter Weir yang dibintangi Russel Crowe itu. Budget besarnya berperan penting menciptakan sebuah production value yang besar pula.

Roaring Currents punya segalanya untuk ukuran sebuah epik kolosal. Dari detil kostum dan baju zirah era Joseon sampai delapan replika kapal perang kayu Korea dan Jepang berhasil dimaksimalkan Kim Han-min dengan sangat baik. Ia lalu mengkombinasikannya dengan teknis kamera yang dinamis dalam menangkap setiap sekuens dramatisnya, spesial efek yang melibatkan tabrakan dahsyat dan tembakan meriam bersama sedikit sentuhan CGI guna menciptkan salah satu naval battle terbaik yang pernah dibuat oleh sejarah film lengkap dengan iring-iringan scoring megah yang mampu memompa emosi.

Tentu saja pertempuran dahsyatnya melibatkan banyak kerusakan dari hantaman bola baja meriam dan hujan anak panah yang mendebarkan, tetapi bagian terbaiknya tidak hanya sampai di sana. Kim Han-min menyelipkan banyak kejutan dari strategi cerdas yang melibatkan kekuatan alam dan juga sebuah drama heroisme dan patriotisme penuh keberanian yang menginspirasi dari seorang pemimpin besar yang sempat diremehkan. Ini seperti pertempuran David meawan Goliath di mana ukuran bukanlah segalanya, di mana sedikit keberanian mampu memindahkan gunung.

PEMERAN

         
Roaring Currents-Choi Min-Sik.jpg Roaring Currents-Ryoo Seung-Ryong.jpg Roaring Currents-Cho Jin-Woong.jpg Roaring Currents-Jin Goo.jpg Roaring Currents-Lee Jung-Hyun.jpg
Choi Min-Sik Ryoo Seung-Ryong Cho Jin-Woong Jin Goo Lee Jung-Hyun
Admiral Yi Sun-Shin Admiral Gurujima Wakizaka Im Joon-Young Jung's wife
         
Roaring Currents-Kwon Yool.jpg Roaring Currents-Kim Myung-Gon.jpg Roaring Currents-No Min-Woo.jpg Roaring Currents-Kim Tae-Hoon.jpg Roaring Currents-Ryohei Otani.jpg
Kwon Yool Kim Myung-Gon No Min-Woo Kim Tae-Hoon Ryohei Otani
Lee Whe Dodo Haru Kim Joong-Gul Joon-Sa
 
Roaring Currents-Park Bo-Gum.jpg
Park Bo-Gum
Soo-Bong
Danger Color
Danger Color